Tuesday, October 22, 2013

15 Tahun perjalanan GKI Depok

Dahulu ada beberapa jemaat GKI Kwitang yang berdomisili di Depok membuat suatu persekutuan dengan tujuan agar dapat menjangkau warga sekitar dalam kerinduannya untuk bersekutu dan beribadah bersama. Kegiatan ini berlngsung di rumah Bapak Suyadi sejak tahun 1976.

Keluarga yang membentuk persekutuan pertama tersebut adalah Keluarga Suyadi, Keluarga Sumarto Kassan, Keluarga Djatimala Tambunan, dan Keluarga Efendi Sitanggang, dan kemudian hari bergabunglah Keluarga Saridin. Persekutuan ini bertempat di Gang Swadaya VI - Pancoran Mas.

Beberapa tahun kemudian karena semakin banyaknya warga yang ikut bersekutu sehingga kegiatan ibadah dipindahkan ke tempat yang lebih luas yaitu di Sekolah PSKD Depok yang letaknya kurang dari 100 meter dari tempat ibadah sebelumnya. Kegiatan di PSKD ini berlandung selama beberapa tahun. Penulis sendiri mulai beribadah di PSKD sejak tahun 1987, waktu itu penulis masih Pra Remaja. Kelas sekolah minggu dahulu ada kelas A, B, C dan BC lalu pra remaja. Ibadahnya dilakukan di dalam kelas PSKD, sedangkan kebaktian umum bertempat di Aula PSKD. Jadi setiap sebelum kebaktian beberapa orang tua dan majelis bertugas "menyulap"  aula menjadi ruang ibadah seperti gereja yang lengkap dengan mimbar. Dulu kapasitas maksimum sampai 80 orang. Setiap natal selalu makan-makan, begitupula setiap paskah ataupun sidi / baptis selalu diadakan makan atau prasmanan untuk semua jemaat di luar aula dimana makanannya inisiatif dari ibu-ibu, jadi tidak ada panitia-panitiaan. Semua berlangsung secara spontan dan inisiatif pribadi. Dulu GKI Depok bernama GKI Kwitang Pos Pelayanan Depok.

Seiring dengan bertambah banyaknya jumlah jemaat terutama dari depok 2, depok timur dan sekitarnya maka GKI Kwitang membantu GKI Kwitang Pos depok untuk mendapatkan tanah dan membangun gedung gereja yang layak. Maka diadakanlah panitia pembangunan yang berisi mayoritas orang-orang dari gki kwitang dan beberapa tokoh seperti Radius Prawiro, Albert Hasibuan, Pdt. Daud Palilu, dll. Setelah terkumpul dana sekira 400 juta maka diadakanlah pembangunan gedung gereja seperti yang kita lihat sekarang ini. GSG, rung TU, dansekitarnya  masih berbentuk kebon bambu. Setelah gedung gereja diresmikan maka nama GKI Kwitang Pos Depok berubah menjadi GKI Kwitang Bakal Jemaat Depok, dan pada 22 Oktober 1998 maka didewasakan menjadi GKI Depok.

Dahulu karyawan mula-mula yaitu Adi Kassan dan Angel Pattinaja (Tata Usaha) dan  Adi Amos Warpin (Keamanan, kebersihan). Dahulu belum ada koster dan rumah pastori. Pendeta masih diperbantukan dari GKI Kwitang dan GKI lain dalam koordinasi dari Kwitang yang ditugaskan selama 2 tahunan dan diganti oleh pendeta lain yang dinamakan dengan Pendeta Konsulen, di mana selama itu beberapa Pendeta Konsulen diisi oleh Pdt. John Takain (Em), Pdt. Hendra Gosana (Em) dan Pdt. Anton Pardosi, sebelum akhirnya  Daniel Budiman STh ditahbiskan menjadi pendeta jemaat GKI Depok

Seiring dengan bertumbuhnya jumlah kawasan perumahan di Depok dan bertumbuhnya para commuter maka berimbas kepada meningkatnya pertumbuhan jumlah jemaat GKI Depok sampai kita rasakan sekarang ini sampai rencana penambahan Pendeta Jemaat untuk bisa meng-cover pelayanan gerejawi ke jemaat dan simpatisan GKI Depok. Pertumbuhan GKI Depok ini adalah merupakan pertumbuhan yang terbesar di Klasis Jakarta 1 selama beberapa tahun terakhir ini.

GKI Depok sekarang juga aktif dalam kegiatan pelayanan secara oikoumenis diantaranya KomisiWanita PGIS Kota Depok, Komisi Pemuda PGIS Kota Depok, Klasis Jakarta 1, BKSW, Forum Pemuda Kristiani Depok, dan lain-lain.

Sekarang  dengan semakin bertumbuhnya jemaat GKI Depok maka berbanding lurus dengan meningkatnya tantangan yang dihadapi, yaitu renovasi gedung gereja supaya bisa menampung jemaat yang akhir-akhir ini kehadirannya khusus di ibadah siang bisa mencapai 500-an orang, selain itu ruang untuk parkir kendaraan yang juga sangat dibutuhkan. Selain itu hal yang paling penting adalah pertumbuhan kualitas jemaat dalam kehisupan rohani akan hubungannya yang vertikal dengan Tuhan dan juga horizontal dengan sesama jemaat dan simpatisan dan warga sekitar.

Hal ini bukan hanya tanggung jawab Pendeta, Majelis Jemaat dan para Aktivis Gereja, tetapi adalah tanggung jawab jemaat, setiap keluarga.

Biarlah dengan 15 Tahun usia GKI Depok ini kita bisa tetap mengucap syukur akan kebaikan Tuhan pada kita dan juga minta pertolongan Tuhan agar kita bisa menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan, baik di GKI Depok maupun di manapun kita berada.

Selamat Ulang Tahun ke 15 GKI Depok

0 comments: