Wednesday, October 30, 2013

Mengapa Sektor 6 GKI Depok selalu kompak

Kerap kali pertanyaan ini disampaikan oleh bebearapa jemaat, baik itu jemaat di luar sektor 6 maupun jemaat sektor 6 sendiri. Seperti jemaat lainnya, sektor 6 pernah melewati pasang surutnya partiipasi dalam setiap kegiatannya dan juga hubungan antar warga juga pernah mengalami pasang surut. Tetapi seiring dengan bertambahnya waktu dan kedewasaan berpikir maka hal itu sedikit demi sedikit bisa terlewati.

Mungkin ada beberapa hal yang orang lain katakan yang merupakan jawaban atas mengapa kok bisa sekompak ini dibanding dengan sektor lainnya:

Range umur yang tidak jauh
Warga Setkor 6 memang sebagian besar berumur di 30 tahunan - 40 tahunan. Memang range yang tidak terlalu jauh, dan ini juga terjadi di sektor lainnya, karena memang GKI Depok ini adalah gereja yang pertumbuhan jemaatnya lumayan pesat yang diisi oleh warga-warga baru yang masih keluarga muda. Jadi hal ini tidak hanya terjadi di sektor 6 tetapi juga di sektor lainnya

Selain itu ada juga satu hal yang mungkin bisa dibilang anomali, di mana di sektor lain menjadi suatu tantangan (kalau tidak bisa dibilang titik kelemahan), yaitu:

Jarak lokasi tempat tinggal antar warga
Kondisi geografis sektor 6 yang sangat jauh antara satu sama lain, ada yang di Depok Timur, Grand Depok City, Cimanggis, Kampung Serab, Cibinong, bahkan sampai ke Cibubur Kota Lengenda, Sentul City dan paling jauh di Jonggol. Hal itu sangat berbeda apabila kita melihat di sektor lain di mana ada beberapa yang letaknya saling berdekatan seperti Sektor 1 (depok lama dan citayam) Sektor 2 (kampung baru dan sawangan), sektor 3 (perumnas depok satu dan depok utara), sektor 4 (Komplek Pesona Depok dan Pesona Kahyangan), sektor 5 (Sekitar Depok Dua). Adalah hal yang wajar jika keadaan ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penguru sektor untuk mengumpulkan warganya untuk bisa berpartisipasi dalam setiap kegiatan sektor. Dan bagi sektor 6 hal keadaan ini justru menjadi suatu kekuatan tersendiri di mana warga malah semakin bisa berkumpul walaupun lokasi berjauhan

Pengaturan jadwal tempat ibadah 
Pengaturan tempat ibadah di rumah-rumah warga terkadang juga menjadi suatu kendala, diantaranya:
1. Warga belum mau ketempatan
2. Kalau ketempatan di rumah warga yang jarang datang atau warga baru biasanya yang hadir sedikit

Dan lagi-lagi hal ini bisa dirubah menjadi suatu nilai kekuatan bagi sektor 6. Hampir setiap warga mau rumahnya ketempatan untuk tempat ibadah jika pengurus meminta, baik warga yang rumahnya besar dan mudah dijangkau maupun warga yang rumahnya kecil, sangat sederhana dan sulit dijangkau sudah pernah ketempatan. Jika rumahnya jauh maka pengurus mengatur setiap warga yang punya kendaraan untuk menjemput keluarga yang tidak ada kendaraan, lalu sama-sama kumpul di suatu tempat untuk sama-sama konvoi bersama ke rumah yang jadi tempat ibadah. Contohnya sektor 6 pernah mengadakan ibadah di keluarga yang sangat jauh:
- Kel, Eko Budiharto (Cibubur dekat Kota Legenda)
- Kel. Reza Hubner / Ny. Widya (Sentul City - Bogor)
- Kel. Maloedyn Sitanggang / Ny. Umiarsih (Citra Raya - Jonggol)
- Kel. Jeffry Limantra / Ny. Flora Nainggolan (Billabong - Bogor)
Jika ketempatan di rumah oarang yang jarang hadir ataupun orang baru tetap yang hadir bisa banyak.
Nama-nama di atas adalah warga yang selain rumahnya jauh juga jarang hadir tetapi yang hadir bisa sampai 6 mobil beriringan atau sekira 30 - 40 orang.

Tetapi yang penulis alami selama bergabung di sektor 6 dan juga menjadi saksi atas terbentuknya kegiatan sektor 6 secara mandiri (lepas dari ketergantungan dengan sektor 5), yaitu:

Warga yang mau diatur

Untuk mau diatur bukanlah perkara yang mudah. Terlihat mudah tapi dalam kenyataannya hal ini adalah hal yang sangat sulit karena setiap orang mempunyai sifat, karakter dan status yang berbeda. Tetapi ternyata ini adalah salah satu ciri dari sebagian besar warga sektor 6, baik yang keluarga muda maupun yang sudah oma-opa atau opung-opung. Mereka semua mau diatur. Dari sejak kepengurusan bapak Irawan Sihombing, Bapak Wirawan, Bapak Maryanto maupun Bapak Tri Ubaya tidak ada perubahan. Semua warga tetap mau diatur oleh pengurus untuk bisa terlibat dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan sektor 6, diantaranya: Ikut ibadah sektor, ikut lomba nyanyi dan tari, ikut masak-masak, ikut jalan-jalan dan lain-lain. Sebagian besar warga sektor 6 bisa membaur satu sama lain, tidak ada jaga image, tidak ada yang minder oleh karena status sosial dan lain-lain. Sektor 6 belajar untuk selalu menghormati siapapun pemimpinnya yang telah dipilih oleh warga sektor 6.


Waktu ibadah sektor

Sebelumnya ibadah sektor 6 selalu digabung dengan sektor 5 di setiap rabu malam. Sampai akhirnya berawal dari ibadah natal 2007 di rumah Pak Sagala semua sepakat untuk bisa ibadah mandiri, lepas dari ketergantungan dengan sektor 5 dan waktu ibadah diubah ke Sabtu malam, maka semakin banyak warga yang bisa hadir di ibadah karena sebagian besar adalah para pekerja yang commuter sari senin-jumat dan selalu pulang malam sehingga ketika sabtu malam mereka bisa menyisihkan waktunya untuk berkumpul dan beribadah bersama

Akankah hal ini membuat warga sektor 6 puas diri? Akhir-akhir ini pengurus berdasarkan masukan dari warga merasa ingin membantu sektor lain terutama yang tingkat partisipasinya sedikit, untuk bisa membantu agar kehadirannya bisa banyak seperti sektor 6. Pertama proyek ini ditujukan ke sektor 3 dengan cara bersama-sama menghadiri ibadah sektor 3 selama beberapa waktu sampai nantinya dilihat sudah ada peningkatan jumlah kehadiran jemaat sektor 3 maka proyek ini akan beralih ke sektor lainnya.


Penggilan kepada jemaat lain

Jemaat sektor 6 sebagian besar memanggil yang lainnya dengan sebutan abang, kakak, mas, mas bro, opung, mbah. Sedikit sekali yang memanggil bapak atau ibu. Dengan panggilan abang atau kakak atau opung ternyata tanpa terasa membuat suasana jadi lebih santai, lebih dekat, serasa seperti keluarga.



Tulisan ini bukan semata ingin meninggikan sektor 6. Sama sekali tidak.
Tetapi dari tulisan ini sektor 6 ingin memberikan sedikit gambaran bagi jemaat lainnya dan mungkin bisa menjadi bahan pembelajaran. Biarlah kita bisa bersama-sama bersekutu dan saling membangun dan saling menguatkan di dalam kehidupan berjemaat antar sesama maupun kepada Tuhan. Amin

Pembubaran Panitia Ibadah Kreatif  @Hambalang

Tea Walk Sektor 2, 5, 6 @kebun teh puncak

Tea Walk Sektor 2, 5, 6

Ibadah HUT RI

NoBar World Cup @rumah Anthony Siregar

NoBar World Cup







Monday, October 28, 2013

Ibadah HUT GKI Depok

Ibadah HUT GKI Depok ke-15 diadakan pada hari Sabtu, 26 Oktober 2013.
Dengan suasana gereja yang masih darurat karena masih dalam tahap renovasi gedung tetapi ibadah tetap berjalan dengan lancar dan khidmat.

Ibadah dipimpinn oleh pendeta RAS Pandiangan. Puji-pujian dibawakan oleh Paduan Suara Anak, dan Paduan Suara Gabunngan. Hal yang unik dalam ibadah ini adalah pada saat persembahan semua jemaat memberikan persembahan ke depan di mana terlebih dahulu uang persembahan dimasukkan ke dalam amplop yang sudah disediakan di depan pintu gereja, dan pada saat membawakan persembahan jemaat diharuskan berjoget dimulai dari jemaat yang duduk di bangku paling belakang lalu dibangku kedepan dan selanjutnya. Sebelum jemaat membawa persembahan terlebih dahulu beberapa Penatua dan Panitia HUT GKID membawa persembahan dengan menggunakan pakaian daerah seperti kebaya, ulos, blangkon dll.

Selain persembahan hal unik lainnya adalah pengucapan selamat ulang tahun GKI Depok dengan beberapa bahasa seperti Bahasa Batak (Pnt. Anita Napitupulu), Bahasa Jawa (Pnt. Nanggala Triwibawa), Bahasa Sunda (Pnt. Sunarsih), Bahasa Manado (Pnt. Venny Malonda) , Bahasa Ibrani (Pnt. Gogo Simatupang) dan Bahasa Yunani (Pdt. Daniel Budiman). Semoga pengucapan syukur atas ulang tahun GKI Depok ini memberkan kita semangat untuk bisa saling melayani sesama kita sebagai mana yang Tuhan sudah firmankan.

Setelah ibadah selesai dilanjutkan dengan makan malam bersama yang disediakan di samping gereja. Hidangan makan malam kali ini adalah Sate Ayam dan Lontong. Selain itu ada juga Kue Ulang Tahun berbentuk miniatur gedung gereja GKID.

Ternyata walaupun kondisi gereja yang masih belum rapih karena masih ada steger, tangga, dan bagunan yang masih direnovasi tetapi kehadiran jemaat dan simpatisan tetap ramai. Selamat ulang tahun GKI Depok.
Semoga GKI Depok selalu memancarkan cahaya kasih di sekelilingnya.



Bazaar GKI Depok

Pada bulan keluarga tahun ini diadakan juga Bazaar yang melibatkan setiap sektor, di mana setiap sektor membuat stand bazaar yang berisi makanan atau minuman yang dijualkan kepada jemaat.

Pelaksanaan bazaar setelah ibadah siang selesai. Animo jemaat dan simpatisan yang membeli makanan dan minuman di bazaar lumayan banyak dan ramai, terbukti dengan sebagian besar stand sudah habis terjual kecuali stand dari sektor 3 yang masih tersisa rujak buah, apple juice dan minuman lainnya. Selain sektor 3 stand yang masih tersisa adalah sektor 4 yang masih tersisa beberapa bungkus keripik emping manis dan beberapa gelas minuman mineral. Untuk stand dari Sektor 6 semua laku terjual.

Dari semua stand laku terjual lebih dari 1 juta rupiah, bahkan stand dari sektor 3 laku terjual sampai angka 3 juta rupiah. Salut buat setiap sektor yang ikut berpartisipasi dalam bazaar kali ini. Semoga acara serupa bisa diadakan di kesempatan yang akan datang.


Suasana bazaar setelah ibadah



Suasana stand bazaar sektor 6

Bergaya sambil jaga stand bazaar


Tetap bergaya dengan sektor sebelah

Ibu-ibu rumpi cibi-cibi bergaya di siang bolong









Wednesday, October 23, 2013

Ibadah HUT RI

Tidak semua gereja merayakan HUT RI dalam suatu ibadah, tetapi GKI khususnya GKI Depok hampir setiap tahun selalu melaksanakan ibadah HUT RI yang bertepatan dengan tanggal 17 Agustus setiap tahunnya.

Dalam ibadah HUT RI tahun 2013 ini diadakan di gedung gereja mulai jam 17.00 dengan acara ibadah dan perlombaan gerak dan lagu yang diisi oleh setiap sektor. Hal inilah yang membuat ibadah ini dihadiri oleh banyak jemaat dan simpatisan selain karena mereka sebagian besar akan mengisi di perlombaan antar sektor juga karena kalau sore dan malam hari sudah selesai upacara bendera khususnya bagi anak-anak sekolah dan para pegawai negeri sipil.

Dalam perlombaan ini semua sektor memberkan yang terbaik, baik itu tarian, drama, maupun vokal group.
Khusus sektor 6 memberikan penampilan gerak dan tari dengan menggunakan rekaman minus one dan juga beberapa orang menggunakan alat peraga menyerupai pohon dan matahari. Penampilan dari sektor 6 yang melibatkan unsur anak, remaja, bapak, ibu dan opung dan berlatih berkali-kali akhirnya diganjar juara 1 oleh juri. Selamat buat sektor 6. Semoga prestasi ini bisa dipertahankan di kegiatan yang sama di kesempatan yang akan datang






Tuesday, October 22, 2013

15 Tahun perjalanan GKI Depok

Dahulu ada beberapa jemaat GKI Kwitang yang berdomisili di Depok membuat suatu persekutuan dengan tujuan agar dapat menjangkau warga sekitar dalam kerinduannya untuk bersekutu dan beribadah bersama. Kegiatan ini berlngsung di rumah Bapak Suyadi sejak tahun 1976.

Keluarga yang membentuk persekutuan pertama tersebut adalah Keluarga Suyadi, Keluarga Sumarto Kassan, Keluarga Djatimala Tambunan, dan Keluarga Efendi Sitanggang, dan kemudian hari bergabunglah Keluarga Saridin. Persekutuan ini bertempat di Gang Swadaya VI - Pancoran Mas.

Beberapa tahun kemudian karena semakin banyaknya warga yang ikut bersekutu sehingga kegiatan ibadah dipindahkan ke tempat yang lebih luas yaitu di Sekolah PSKD Depok yang letaknya kurang dari 100 meter dari tempat ibadah sebelumnya. Kegiatan di PSKD ini berlandung selama beberapa tahun. Penulis sendiri mulai beribadah di PSKD sejak tahun 1987, waktu itu penulis masih Pra Remaja. Kelas sekolah minggu dahulu ada kelas A, B, C dan BC lalu pra remaja. Ibadahnya dilakukan di dalam kelas PSKD, sedangkan kebaktian umum bertempat di Aula PSKD. Jadi setiap sebelum kebaktian beberapa orang tua dan majelis bertugas "menyulap"  aula menjadi ruang ibadah seperti gereja yang lengkap dengan mimbar. Dulu kapasitas maksimum sampai 80 orang. Setiap natal selalu makan-makan, begitupula setiap paskah ataupun sidi / baptis selalu diadakan makan atau prasmanan untuk semua jemaat di luar aula dimana makanannya inisiatif dari ibu-ibu, jadi tidak ada panitia-panitiaan. Semua berlangsung secara spontan dan inisiatif pribadi. Dulu GKI Depok bernama GKI Kwitang Pos Pelayanan Depok.

Seiring dengan bertambah banyaknya jumlah jemaat terutama dari depok 2, depok timur dan sekitarnya maka GKI Kwitang membantu GKI Kwitang Pos depok untuk mendapatkan tanah dan membangun gedung gereja yang layak. Maka diadakanlah panitia pembangunan yang berisi mayoritas orang-orang dari gki kwitang dan beberapa tokoh seperti Radius Prawiro, Albert Hasibuan, Pdt. Daud Palilu, dll. Setelah terkumpul dana sekira 400 juta maka diadakanlah pembangunan gedung gereja seperti yang kita lihat sekarang ini. GSG, rung TU, dansekitarnya  masih berbentuk kebon bambu. Setelah gedung gereja diresmikan maka nama GKI Kwitang Pos Depok berubah menjadi GKI Kwitang Bakal Jemaat Depok, dan pada 22 Oktober 1998 maka didewasakan menjadi GKI Depok.

Dahulu karyawan mula-mula yaitu Adi Kassan dan Angel Pattinaja (Tata Usaha) dan  Adi Amos Warpin (Keamanan, kebersihan). Dahulu belum ada koster dan rumah pastori. Pendeta masih diperbantukan dari GKI Kwitang dan GKI lain dalam koordinasi dari Kwitang yang ditugaskan selama 2 tahunan dan diganti oleh pendeta lain yang dinamakan dengan Pendeta Konsulen, di mana selama itu beberapa Pendeta Konsulen diisi oleh Pdt. John Takain (Em), Pdt. Hendra Gosana (Em) dan Pdt. Anton Pardosi, sebelum akhirnya  Daniel Budiman STh ditahbiskan menjadi pendeta jemaat GKI Depok

Seiring dengan bertumbuhnya jumlah kawasan perumahan di Depok dan bertumbuhnya para commuter maka berimbas kepada meningkatnya pertumbuhan jumlah jemaat GKI Depok sampai kita rasakan sekarang ini sampai rencana penambahan Pendeta Jemaat untuk bisa meng-cover pelayanan gerejawi ke jemaat dan simpatisan GKI Depok. Pertumbuhan GKI Depok ini adalah merupakan pertumbuhan yang terbesar di Klasis Jakarta 1 selama beberapa tahun terakhir ini.

GKI Depok sekarang juga aktif dalam kegiatan pelayanan secara oikoumenis diantaranya KomisiWanita PGIS Kota Depok, Komisi Pemuda PGIS Kota Depok, Klasis Jakarta 1, BKSW, Forum Pemuda Kristiani Depok, dan lain-lain.

Sekarang  dengan semakin bertumbuhnya jemaat GKI Depok maka berbanding lurus dengan meningkatnya tantangan yang dihadapi, yaitu renovasi gedung gereja supaya bisa menampung jemaat yang akhir-akhir ini kehadirannya khusus di ibadah siang bisa mencapai 500-an orang, selain itu ruang untuk parkir kendaraan yang juga sangat dibutuhkan. Selain itu hal yang paling penting adalah pertumbuhan kualitas jemaat dalam kehisupan rohani akan hubungannya yang vertikal dengan Tuhan dan juga horizontal dengan sesama jemaat dan simpatisan dan warga sekitar.

Hal ini bukan hanya tanggung jawab Pendeta, Majelis Jemaat dan para Aktivis Gereja, tetapi adalah tanggung jawab jemaat, setiap keluarga.

Biarlah dengan 15 Tahun usia GKI Depok ini kita bisa tetap mengucap syukur akan kebaikan Tuhan pada kita dan juga minta pertolongan Tuhan agar kita bisa menjadi alat bagi kemuliaan Tuhan, baik di GKI Depok maupun di manapun kita berada.

Selamat Ulang Tahun ke 15 GKI Depok

Monday, October 21, 2013

Ibadah sektor 19 Oktober 2013

Ibadah sektor kali ini berlangsung di rumah keluarga Farel Hasibuan. Ibadah dimulai pukul 19.30.
Pada pukul 19.00 turun hujan deras dan kemungkinan akan sedikit yang datang beribadah karena tanda-tanda hujan akan reda belum terlihat.

Tetapi beberapa menit kemudian datang beberapa mobil yang berisi beberapa jemaat dan simpatisan dan ada yang membawa beberapa kursi baso sehingga banyak sekali kursi yang tersedia dan semua penuh terisi oleh jemaat dan simpatisan yang hadir.

Ibadah dipimpin oleh Pendeta Anton Pardosi. Kotbah ibadah mengenai keluarga. Walaupun kotbah kali ini terasa lama (90 menit) tetapi jemaat sabar menunggu sampai selesai. setelah itu tuan rumah mempersilahkan jemaat dan simpatisan untuk makan bersama. Bahkan calon Pendeeta Gogo Simatupang setelah memimpin ibadah di sektor 1 menyempatkan diri datang jam 21.45.

Jemaat dan simpatisan yang hadir ibadah mencapai 50-60 orang termasuk anak-anak. Jumlah yang lumayan banyak apalagi mengingat cuaca di luar rumah yang tetap hujan. Jemaat pulang sektiar pukul 22.30.

Terima kasih atas kehadiran jemaat dan simpatisan yang luar biasa dan bantuannya dalam membawakan bangku plastik sehingga bisa mencukupi dan terpakai. Semoga sekotr 6 selalu diberkati Tuhan dengan berkat yang melimpah dan tetap kompak bersatu, sehati sepikir sekata dan satu tujuan.
Sampai bertemu di ibadah sektor berikutnya.

Ketua Sektor memberikan kesaksian tentang VG Sektor 6

Jemaat seerius mendengarkan kesaksian ketua sektor

Pdt. Anton Pardosi sedang berkotbah

Salam-salaman setelah selesai ibadah





GKI Idol

Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 di GSG diadakan kegiatan GKI Idol, yaitu perlombaan menyanyi yang dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu kategori Vokal Group dan Solo.

Sebelum perlombaan dibuka dengan ibadah singkat pada pukul 10.00 setelah itu dilanjutkan ke perlombaan di mana ada 21 Solo dan VG yang ambil bagian. Khusus dari Sektor 6 menampilkan 1 Vocal Group dan 1 solois.

Dalam perlombaan ini Vokal Group hanya diikuti oleh Sektor 5 dan Sektor 6 beserta perwakilan dari pemuda, dan remaja sektor 5. Setelah itu dari Solo ada perwakilan dari sektor 6, sektor 5 (ada 4 solois), pemuda, dan anak sekolah minggu (Tere Hutauruk, yang kemudian jadi juara 1)

Khusus di perlombaan ini VG Sektor 6 mendapatkan Juara ke-3, untuk solois sektor 6 (Jessica Batubara) masih belum mendapatkan juara. Mudah-mudahan di kesempatan yang akan datang bisa lebih baik lagi.
VG Sektor 6 tampil berbeda dengan group lainnya, setidaknya dari kostum yang dipakai dan juga aransemen dan gerakan di dalam lagunya, walaupun pada saat penampilan ada sedikit insiden yaitu melorotnya kain kebaya dari salah satu peserta :).

Dalam kegiatan ini ada sedikit kekurangan yaitu tidak disediakannya konsumsi makan siang dari panitia karena kegiatan dari jam 10.00 - 14.30, selain itu minimnya partisipasi dari sektor lain karena hanya sektor 5 dan sektor 6 yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yang terakhir adalah informasi yang sedikit simpang siur berkaitan dengan tanggal kegiatan yang semula tanggal 13 Oktober dirubah jadi 26 oktober tapi berubah lagi ke tanggal 19 Oktober 2013. Informasi diberikan sedikit mepet. Semoga di kegiatan yang akan datang bisa dipersiapkan dengan lebih matang lagi.

Salut buat sektor 5 dan 6, terutama buat sektor 5 yang benar-benar berpartisipasi dalam kegiatan ini di mana pengurusnya hadir semua dan ada 3 group dan 4 solois.

Salut juga buat Vocal Group sektor 6 yang hanya oleh karena keinginan yang kuat untuk mau belajar dan diajar sehingga bisa menguasai lagu "Gembala Baik Bersuling Nan Merdu" lengkap dengan aransemen, gerakan dan juga kostum. Pokoknya Sektor 6 oyeee dan mesra. Semoga tetap kompak dan guyub selalu.




cibi cibi

Always happy

Menang kalah yang penting bergaya



Sektor 6 cibi-cibi ye ye

Lega setelah selesai tampil

Sektor 6 tampil apa adanya

Mohon doa restu

Persiapan sebelum tampil

In action

Lengkap dengan tarian dan kostum pendukung


Friday, October 18, 2013

Persiapan Perlombaan GKI Idol

Untuk kegiatan bulan keluarga tahun ini juga diadakan perlombaan GKI Idol antar sektor, di mana dibagi menjadi 2 bagian:

  1. Vocal Group : Lagu pilihan dari KJ 415, PKJ 177 dan KJ 344
  2. Solo             : Lagu pilihan dari KJ 370, KJ 392, NKB 34
Kegiatan ini rencana akan diadakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013, setelah sebelumnya sempat diundur dari tanggal 12 Oktober 2013 ke tanggal 26 Oktober 2013 ... sampai akhirnya diinfo (dadakan) bahwa kegiatan akan diadakan pada tanggal 19 Oktober 2013.

Khusus sektor 6 Vocal Group mengambil lagu pilihan dari KJ 344 yang judulnya " Gembala Baik Bersuling Nan Merdu". Lagu dibawakan dengan rasa jazzy / swing, supaya bisa terlihat kreatifitas olah vocal dibanding kemampuan musiknya.Yang ikut vocal group nantinya adalah Tri Ubaya, Trees Abola, Maryanto Tasmin, Irawan Sihombing, Nanggala Triwibawa, Venty Panjaitan, Grace Sihombing, Imelda Simanjuntak, Merry Hutabarat, Merry Pakpahan, Jessica Batubara

Untuk lagu solo dari sektor 6 mempersiapkan Jessica Batubara yang akan menanyikan lagu NKB 34 dengan judul "SetiaMu Tuhanku". Lagu ini akan dibawakan 2 bait dengan bait pertama sesuai dengan partitur lagu berikut ketukannya, lalu bait ke dua mulai dengan sedikit improvisasi yang tidak terlalu melenceng dari nada dan ketukan aslinya.

Untuk vocal group dan solo diiringi oleh gitar saja. Latihan sudah dilakukan pada hari Selasa (15 Oktober 2013) di GSG yang akhirnya tidak tuntas karena yang datang sedikit, dilanjutkan hari Rabu (16 Oktober 2013) malam di rumah Opung Irawan, dan hari Kamis (17 Oktober 2013) malam di rumah Pak Tri Ubaya. Rencana setelah itu langsung bertemu pada hari-H yaitu hari sabtu dengan terlebih dahulu datang jam 9 untuk latihan persiapan final sebelum tampil.

Untuk vocal group rencananya ibu-ibu akan menggunakan kebaya dan bapak-bapak menggunakan celana batik, baju kaos oblong dengan memakai caping (sejenis topi dari anyaman dengan bentuk kerucut yang biasa digunakan di sawah). Hari Jumat ini (18 Oktober 2013) Ibu Venty dan ibu Grace akan belanja caping, celana batik dan kebaya untuk keperluan perlombaan ini. 

Mari kita dukung dalam doa semoga rekan-rekan sektor 6 yang ikut vocal group dan solo dapat memberikan penampilan yang terbaik dan kreatif yang berbeda dengan yang lain, syukur-syukur bisa Juara.



Wednesday, October 16, 2013

Perlombaan Bulan Keluarga

Pada tanggal 15 Oktober 2013 hari selasa yang bertepatan dengan hari libur nasional Idul Adha GKI Depok mengadakan kegiatan Bulan Keluarga yaitu gerak jalan antar sektor dan juga perlombaan Bakiak dan Tarik Tambang.

Seperti biasa sektor 6 juga ikut berpartisipasi ambil bagian dalam perlombaan-perlombaan ini walaupun tidak menjadi juara. Gambar di bawah ini menggambarkan bagaimana ibu-ibu sektor 6 ikut ambil bagian dalam perlombaan tarik tambang yang hasilnya masih terasa sampai keesokan harinya, yaitu tangan pada pegal-pegal.

Semoga di perlombaan-perlombaan berikutnya sektor 6 bisa terus ambil bagian dan berpartisipasi dalam men-sukses-kan Bulan Keluarga 2013 ini.

Ibu Venty, Ibu Merry Pakpahan, ibu Yane dan ibu Merry Hutabarat sedang serius tarik tambang
disemangati oleh  Pak Tri ubaya dan Pak Sihar

Tuesday, October 15, 2013

Perlombaan gerak jalan

Perlombaan gerak jalan dalam rangka bulan keluarga diadakan hari selasa, 15 oktober 2013 dimulai daru gereja
Pemandangan di depan gedung gereja seusai Gerak Jalan

Monday, October 14, 2013

GKI Depok Sektor 6 Mesraaaaa: Kegiatan Bulan Keluarga

GKI Depok Sektor 6 Mesraaaaa: Kegiatan Bulan Keluarga

Kegiatan Bulan Keluarga

Kegiatan Bulan Keluarga GKI Depok tahun 2013 telah dilangsungkan dari hari Sabtu, 12 Oktober 2013 dimana pada pagi hari diadakan Seminar tentang Kristus di dalam Rumah Tangga yang diselenggarakan di GSG.

Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dengan alat HCA (Health Code Analizer) jam 13.00 di GSG. Pemeriksaan dengan alat  yang dapat memeriksa 30 organ penting tubuh hanya dalam waktu 2 menit. Kegiatan ini dihadiri oleh sekira 50 - 60 orang. Ada yang datang dari pagi dan ikut acara seminar, ada pula yang datang pas siangnya di acara pemeriksaan kesehatan.

Keesokan harinya pada hari minggu diadakan kegiatan perlombaan Futsal antar Sektor dan Komisi.
Sektor 6 mengirimkan Tim Futsal yang terdiri dari Tim Futsal U-12 (cikar bakal Timnas U19 nantinya). Sayang akhirnya tim kita kalah dan juaranya adalah tim dari Sektor 3 yang berisi bapak-bapak dan ibu-ibu.
Semoga di tahun-tahun yang akan datang Tim Futsal Sektor 6 bisa tampil dengan lebih baik lagi. Jangan taku kalau ketemu bapak-bapak yang jadi lawan mainnya :)

Tim Futsal Sektor 6 didampingi orang tua


Sunday, October 13, 2013

Ibadah sektor 12 Oktober 2013

Ibadah sektor pada hari Sabtu, 12 Oktober 2013 dilaksanakan di rumah keluarga Bapak Lesman Batubara.
Ibadah dipimpin oleh Penatua Irawan Sihombing. Firman Tuhan yang disampaikan mengenai keluarga karena berkaitan dengan bulan keluarga.

Setelah ibadah dilanjutkan dengan informasi seputar kegiatan Bulan Keluarga dari perwakilan Panitia Bulan Keluarga yang kebetulan juga adalah Ketua Sektor 6, Pak Tri Ubaya. Informasi yang diberikan seputar rencana kegiatan bulan Keluarga seperti Lomba Futsal antar sektor, lomba Paduan Suara / Vocal Group dan juga Solo antar Sektor yang disebut GKI Idol.

Setelah informasi seputar kegiatan Bulan Keluarga dilanjutkan dengan informasi sekitar rencana kegiatan Panitia Natal Sektor 6 yang dibawa oleh Bapak Farel. Informasi yang disampaikan baru seputar penggalangan dana untuk kegiatan natal. Untuk tahun ini penggalangan dana tidak dilakukan dengan meminta donatur, tetapi dengan pembuatan dan penjualan Kalender Sektor 6 tahun 2014 dan juga Payung khusus untuk sektor 6.

Setelah selesai informasi-informasi dari rencana Kegiatan Bulan Keluarga dan rencana Kegiatan Natal sektor 6 maka tuan rumah menjamu jemaat dan simpatisan untuk makan malam. Khusus makan malam ini terlebih dahulu dipimpin dengan doa oleh Bapak Farel. Khusus doa makan ini spesialis doa biasanya oleh Bapak Anthony Siregar, tetapi karena beliau sudah memimpin doa di dalam ibadah maka untuk doa makan dipimpin oleh orang lain. 

Makan malam kali ini terasa spesial karena sambil makan beberapa anak-anak dan orang tua menonton siaran langsung Sepakbola antara Indonesia U19 vs Korea Selatan yang dimenangkan oleh Tim Garuda Jaya Indonesia U19 dengan skor 3-2. Tidak percuma nonton bareng :).

Selain noton sepakbolan yang lain tetap makan sambil membicarakan seputar kegiatan sektor terutama dalam membantu sektor lain seperti sektor 3 tentang bagaimana agar kegiatan sektor lain bisa jemaatnya berpartisipasi seperti sektor 6 ini. Ada rencana untuk sektor 6 membantu sektor 3 dalam satu atau 2 bulan supaya diharapkan sektor 3 bisa tambah banyak kehadiran dalam setiap kegiatan sektornya.

Ibadah sektor berikutnya akan diadakan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 di rumah Kel. Farel Hasibuan.


Opung Irawan, Pak Sihar, Bunda Venty, Pak Tri dan bu Imelda sedang makan sambil duduk sementara Pak Buud, ibu Grace, ibu Merry Hutabarat dan ibu Merry Pakpahan sedang makan di depan meja makan. Mungkin supaya lebih mudah kalau nambah :)
Pak Buud, Pak Tri sedang nonton Bola sambil berdiri sementara Pak Nanggala dengan anak-anak sambil duduk
Sebagian sedang makan sebagian sambil nonton Bola

Friday, October 11, 2013

Rencana Kegiatan Natal Sektor 6

Sudah tidak terasa sudah menjelang bulan Desember di mana setiap umat Kristiani pasti sibuk mempersiapakan diri untuk menyambut Natal yaitu kedatangan Kristus ke dunia pada 200 tahun yang lalu dalam wujud anak manusia, yang nanti akan datang kembali sebagai Tuhan.

Adapun Sektor 6 sudah membuat Panitia Natal Sektor 6 pada saat ibadah di rumah Pak Maryanto tanggal 14 September yang lalu. Setelah itu baru dibentuklah kepanitiaan dengan lengkap di mana susunan kepanitiaan Natal Sektor 6 di tahun 2013 ini adalah:


Susuan Panitia Natal Sektor 6
Tahun 2013



Penanggung Jawab     : Majelis Pendamping dan Pengurus Sektor 6

Ketua          : Budiman Hutapea
Sekretaris    : Sahat Farel Hasibuan
Bendahara   : Ny. Merry Hutabarat
                     Ny. Grace Vita Carolina Sihombing


Seksi Dana      : Anthony Chondarius Siregar
                         Kasmir Siregar
                         Maryanto Tasmin

Seksi Acara     : Ny. Kristiana Sri Utami
                         Ny. Imelda Simanjuntak
                         Ny. Venty Kristin Panjaitan
                         Ny. Juniar Margaretha Siregar
                         Ny. Achsa Trianawaty Yunianingsih
                         Nanggala Triwibawa
                         Renandi Sinaga

Seksi Konsumsi : Ny. Apriliana Sudarmadji
                           Ny. Rumetta Lubis
                           Ny. Merry Rossida Pakpahan
                           Sihar Panondang Sianturi

Perlengkapan     : Lesman Batubara
                           Trees Abola
                           Porkas Siregar
                           Tri Ubaya 

PubDok            : Yakub Paranginangin
                           Ardian Silvano
                           Wirawan Dwi Oetomo   

Kegiatan Natal Sektor 6 ini dibagi 2 kegiatan:
1. Kunjungan Kasih (Christmas Carol) ke beberapa keluarga Jemaat dan Simpatisan Sektor 6
2. Ibadah Perayaan Natal. Akan diadakan di Gedung Serba Guna GKI Depok tanggal 7 Desember 2013

Mari kita dukung dalam doa dan juga partisipasi untuk semua kegiatan dalam menyambut Natal ini. Semoga apa yang dilakukan oleh Panitia Natal Sektor 6 untuk warga jemaat dan simpatisan sektor 6 dapat berkenan di mata Tuhan, dan juga dapat menjadi berkat bagi kita semua.

Sektor 6 ... mesraaaaaa




Natal 2007 di rumah Pak Sagala


Natal 2008 Marcopolo


Natal 2009 Sektor 6 dan Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala


Natal 2010 Sektor 6 dengan Panti Asuhan Bersinar di Cibubur





Natal 2011 Sektor 6 dengan Panti Wreda  PPUK Muara Kasih di Bilabong



Natal 2012 di rumah Pak Yakub Paranginangin Grand Depok City


Thursday, October 10, 2013

Pembubaran Panitia Ibadah Kreatif

Ibadah Kreatif Sektor 6 di tahun 2013 ini diadakan di Taman Bunga Wiladatika Cibubur bertepatan dengan bulan Ramadhan sehingga tidak banyak kita jumpai pengunjung di Taman Bunga. Ibadah berjalan dengan lancar dan jemaat bersukacita karenanya.

Setelah selesai ibadah kreatif maka sektor 6 mengadakan lagi kegiatan JJB (Jalan Jalan Bareng) ke Hambalang, di mana acaranya adalah makan-makan, pembuabaran panitia ibadah kreatif, dan nyanyi nyanyi.
Acara diadakan pada hari minggu, 15 September 2013. Berangkat dari gereja jam 08.00 setelah ibadah pagi.

Ketika sampai di lokasi anak-anak langsung berenang karena di sana ada kolam renang yang lumayan besar, sementara ibu-ibu duduk-duduk di arean kolam renang dan bapak-bapak sebagian sudah ambil posisi ke saung, terutama Bpk. Jagar sudah mempersiapkan alat musiknya berikut dengan sound dan Bpk Sihar mempersiapkan  perlengkapan BBQ karena akan memasak B2 panggang dan ayam panggang.





Ibu-ibu Tim Hore

Miss World Wannabe / Reject ....








Sekelumit Tentang Sektor 6

Dahulu di GKI Depok hanya terbagi menjadi 3 sektor.
Setelah itu karena dilihat pertumbuhan jumlah jemaat sudah semakin banyak maka dimekarkan menjadi 6 sektor, yaitu dari Sektor 1 - 6.

Hanya saja sektor 6 masih belum bisa berdiri sendiri, melainkan mengikuti sektor 5. Hal itu dikarenakan sektor 6 yang jumlah jemaat yang mengikuti kegiatan sektor hanya sedikit. Ibadah sektor biasanya dilakukan pada hari Rabu mengikuti sektor 5 sehingga jemaat dan simpatisan sektor 6 yang notabene masih keluarga muda yang bekerja di jakarta tidak bisa mengikuti ibadah sektor.

Setelah adanya beberapa keluarga yang pindah ke sektor 6 ditambah lagi dengan pertambahan jemaat yang atestasi masuk ke GKI Depok dan berdomisili di lingkungan sektor 6 maka diadakanlah Natal khusus sektor 6 yang diadakan di rumah Bapak RB Sagala.

Dalam ibadah Natal itu diantaranya disampaikan tekad dari warga jemaat dan simpatisan sektor 6 untuk bisa mengadakan kegiatan sektor 6 secara mandiri yang berarti terlepas dari sektor 5. Sejak saat itu sampai sekarang sektor 6 sudah mengadakan ibadah secara mandiri bahkan dari pertumbuhan jumlah keikutsertaan warga jemaat dan simpatisan sektor 6 dalam mengikuti kegiatan sektor semakin bertambah dan menjadi terbanyak dari 6 sektor di GKI Depok. Sektor 6 sudah mengadakan beberapa kegiatan yang diantaranya belum pernah dilakukan oleh sektor lain, seperti Retreat Sektor (sudah 2 kali), Fellowship (olahraga Tenis Lapangan dan Lari Pagi, Ibadah sektor, Perkunjungan, dll.

Kondisi geografis Sektor 6 yang sangat tersebar, dari Grand Depok City, Raden Saleh, Perum Mutiara Depok, KSU, Simpangan Depok, Kota Legenda, Sentul City sampai Komplek Citra Raya Jonggol menjadikan suatu tantangan untuk bisa membuatnya menjadi lebih erat.